Minggu, 04 Oktober 2015

Piknik Ala Biker dan Boncenger


“Kayaknya sudah mulai nggak bahagia nih.” Ucap suamiku, si Akang, sambil melemparkan pandangannya ke langit-langit kamar.

Aku yang berbaring di sisinya langsung terbahak.

“Jadi, kita mau kemana?” Sahutku.

Aku sudah paham adatnya bila  lama tak piknik. Bagi kami, piknik itu penting. Selain untuk menaikkan kadar kebahagiaan, juga untuk melepaskan kepenatan.

Akang bekerja selama dua minggu di pinggir pantai Selat Malaka. Tanggung jawabnya menjaga eksplorasi minyak dan gas berjalan lancar bukanlah pekerjaan mudah. Piknik bagi Akang  merupakan sarana  menjernihkan pikiran, meningkatkan produktivitas dan semangat kerja.

Sedangkan bagi emak-emak dasteran sepertiku, piknik tak ubahnya kesempatan melihat dunia di luar urusan anak, rumah, arisan, belanja, dan  aktivitas ibu rumah tangga lainnya yang kugeluti setiap hari. Dari kegiatan piknik aku dapat ide menulis, dan memperoleh pelajaran tentang berbagai hikmah kehidupan.

Lalu piknik macam apa yang kami lakukan? Tentu saja piknik ala biker dan boncenger!