Rabu, 25 Desember 2013

Waspadai Ulah Pembajak Account Facebook


Sebuah pesan singkat di inbox facebook muncul dari account seorang kakak tingkatku. Pesan itu menanyakan aku sedang ada di mana.  Segera ku jawab kalau aku sedang di rumah. Lalu muncul lagi pesan darinya, ingin meminta bantuanku. Ketika aku tanyakan ingin meminta bantuan apa, dia menjawab ingin meminta tolong pinjam uang untuk mentransfer adiknya karena uang di tabungannya sedang kosong. Dia menulis pesan lagi kalau uang yang ada pada dia adalah uang cash yang tidak bisa dikirimkan. Dia berjanji jam 8 malam ini akan segera mengembalikan uang pinjamannya, dan kalau aku setuju meminjamkan dia akan kirim nomor rekening adiknya.

Rasa kantukku siang itu langsung hilang. Aku merasa ada yang aneh. Aku kembali mengamati pesan-pesan di inbox itu. Dia menulis namaku dengan huruf kecil, lalu kata-kata yang lainnya ditulis menjadi singkatan-singkatan. Misalnya kata “kakak” ditulisnya “kk”; “nanti” menjadi “nnt” dan sebagainya. Lalu susunan katanya tumpang tindih bernada mendesak. Kuamati lagi pesan-pesan terdahulu yang pernah masuk ke inbox-ku, di mana si Kakak menulis namaku dengan huruf besar dan gaya yang santai. Terasa ada perpedaan dari cara penulisan maupun gaya dalam berkata antara pesan yang baru masuk dengan pesan sebelumnya. Aku percaya setiap orang punya gaya masing-masing dalam bertutur kata dan menulis. Sebuah kecurigaan muncul di benakku. Kelihatannya pesan ini ditulis oleh orang yang berbeda. Ada kemungkinan facebook kakak tingkatku ini dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Pesan-pesan di inbox itu tidak lagi kurespon. Aku segera menghubungi kawan-kawanku mencari info nomor telepon kakak tingkat pemilik account facebook itu. Ternyata tidak mudah, beberapa teman yang aku telepon tidak punya nomor teleponnya. Lalu aku tanyakan ke kakak-kakak tingkat lewat inbox facebook. Akhirnya dapat juga nomor teleponnya. Sayang sekali, beberapa kali aku hubungi, telpon selularnya tidak diangkat. Lalu ada seorang kakak tingkat memberiku nomor yang lain. Ketika aku hubungi, yang mengangkat telepon seorang wanita, dia istri kakak tingkatku. Kepadanya aku sampaikan kemungkinan account facebook suaminya telah di bajak oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Keesokan paginya, sebuah sms masuk ke nomorku. Sms itu berisi konfirmasi kakak tingkatku yang menyatakan memang benar account facebooknya telah dibajak orang. Lalu ada info bahwa salah seorang temannya sudah mentrasfer Rp . 3.000.000,- ke account si pembajak.  Waduh...

Belajar dari pengalaman ini, sebaiknya kita lebih hati-hati bila menerima pesan yang mencurigakan baik itu lewat sms, BBM, ataupun facebook. Bisa saja pesan itu ditulis oleh orang yang ingin memanfaatkan keadaan. Bayangkan saja seandainya android, BB, atau telepon selular kita di curi orang. Lalu pencurinya memanfaatkannya untuk mengeruk keuntungan dengan cara pura-pura pinjam uang kepada saudara, teman, dan relasi kita yang datanya tersimpan di phone book, BB kontak maupun account facebook kita. Nama baik kita bisa rusak karna prilaku sang pencuri, dan  akan timbul kerugian yang dialami oleh korban penipuannya.

Bila menerima pesan tertulis yang mencurigakan, apalagi dengan dalih pinjam uang atau meminta transfer uang, sebaiknya kita langsung saja menghubungi orang yang bersangkutan via telepon atau tatap muka bila memungkinkan, untuk konfirmasi. Kejahatan saat ini sudah makin beragam. Sudah saatnya kita tingkatkan kewaspadaan. Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar: