Rabu, 28 Maret 2018

KIAT MENGHINDARI MELAKUKAN ANCAMAN TERHADAP ANAK

(TANYA JAWAB ENLIGHTENING PARENTING. NARASUMBER : OKINA FITRIANI)


T : Saya masih sulit sekali menghindari mengancam terhadap anak. Saya merasa masih terbatas dalam berkomunikasi dengan baik dalam kondisi tertekan. Karena ingin cepat, akhirnya keluar juga ancaman. Bagaimana cara mengatasinya ?


J : Parenting itu bukan soal anak. Parenting itu soal menjadi parent, dan kemampuan orangtua mengendalikan diri sendiri.
Kalau anda inginnya cepat, berarti ada management diri yang belum selesai yaitu managemen waktu anda. Artinya anda belum tepat dalam hal membagi waktu.
Hidup itu kan harus tumakninah. Punya rencana, dan dilakukan dengan baik. Selama hidup kita belum tumakninah, masih terburu-buru, maka resikonya emosi tidak terkendali. Kita cenderung mengancam.

Buku The Secret of Enlightening Parenting -Mengasuh Pribadi Tangguh Menjelang Generasi Gemilang - Okina Fitriani dkk.
Maka benahi diri kita sendiri dulu. Selesaikan emosi. Dalam lima pilar kunci perubahan / keberhasilan Pengasuhan ( ada dalam buku The Secret of Enlightening Parenting, halaman 58) point “Selesaikan Emosi” sangat penting. Ada banyak cara untuk menyelesaikan emosi. Bisa dengan teknik dissosiasi, reframing, dan sebagainya, semua bisa dibaca di buku dan juga di sharing pengalaman yang ditulis teman-teman alumni training Enlightening Parenting.
Bila kita sudah bisa memperbaiki managemen waktu dan mengelola emosi, maka kita akan dengan mudah menghindari diri dari mengancam. Lalu mulai biasakan melakukan Briefing dan Role Playing.
Orangtua saja, bila akan menghadapi sebuah situasi baru, perlu latihan. Anak kita ini hidupnya masih sebentar. Dia perlu latihan yang banyak. Bagi anak-anak, diajak pergi ke arisan atau pertemuan keluarga itu bebannya sama beratnya seperti kalau kita mau tampil di depan Presiden. Untuk tampil konser di depan Presiden, kita perlu latihan berapa lama? Begitu juga anak-anak. Untuk menghadapi sebuah situasi baru, dia perlu di briefing.
Kalau orangtua rajin menerapkan briefing dan role playing sejak usia balita, maka orangtua akan menuai hasilnya di usia anak 7-8 tahun. Hidup anda akan sangat mudah.
Ya memang perlu usaha yang keras. Kita kan ingin hadiah surga untuk upaya kita membesarkan anak dengan baik. Kalau nggak repot, kalau nggak susah, kalau nggak perlu perencanaan yang baik ya hadaihnya mungkin cuma kipas angin ya.
Jadi dalam hal apa pun, tidak hanya dalam hal mengasuh anak-anak, kita perlu planning yang baik.
Tentang briefing dan role playing bisa juga dibaca di link ini http://www.julianadewi.com/2016/10/briefing-dan-role-playing-agar-anak-lebih-tertib.html

5 komentar:

Mayuf mengatakan...

Nice info mba, memang orang tua kebanyakan memilih puas di dirinya sendiri ,mereka mengira dengan begitu anak akan nurut dan patuh tapi malah sebaliknya, hehe

Tira Soekardi mengatakan...

iya sering ortu suka ancam dan nakut2in anak sperti awas ada setan, padahal kan gak ada setan jadi anak menjadi penakut

Dian Restu Agustina mengatakan...

kadang masih keluar..ntar enggak dibelikan ini atau itu,,,hiks
Berarti sayanya yang mesti memperbaiki diri dulu
Terima kasih sudah mengingatkan lewat artikel ini Mbak :)

Bunda Erysha (yenisovia.com) mengatakan...

Bener banget Bun. Jija kita sulit mengendalikan emosi kita, maka akan dengan mudah pula kita mengancam anak agar anak mau mengikuti mau kita. Padahal ini tidak baik untuk selanjutnya

Unknown mengatakan...

Terimakasih mba, selesaikan emosi dulu dengan diri sendiri. ��