Kamis, 08 Januari 2015

Pindang Patin dan Brengkes Patin Tempoyak, Kuliner Lezat dari Palembang


Pindang Patin

Bernostalgia dengan teman-teman SMA, tak lengkap rasanya bila tanpa ditemani kuliner lezat. Palembang adalah gudang makanan lezat. Sulit rasanya mempertahankan berat badan ideal bila harus berhadapan dengan begitu banyak varian makanan khas Palembang yang membangkitkan selera. 

Bagaimana bisa menahan diri dari pempek, model, tekwan, burgo, laksan, celimpungan, lenggang, mie celor dan lain-lain. Belum lagi jenis kue-kuenya seperti maksuba, engkak ketan, kue 8 jam,  dan lempok durian. Semua itu adalah jenis cemilan yang mengenyangkan dan enak rasanya.

Bagaimana dengan jenis makanan “berat”nya? Tentu ada. Wilayah Sumatera Selatan banyak dialiri sungai, sehingga masakan ikan air tawar seperti ikan baung, ikan patin, dan ikan gabus  sangat populer di sini.

Siang itu, sahabatku Prima Maya Sari dan Astuti mengajak aku menikmati makan siang khas Palembang.  Kami menuju sebuah kedai makanan khas Palembang yang terdapat di sekitar Jalan Merdeka.

“Hari ini kita makan ala orang dusun. Makannya pakai tangan ya, jangan pakai sendok. Di situlah letak nikmatnya.” Ujar Prima.

“Justru begini yang aku tunggu-tunggu. Makan  masakan Palembang ala orang Palembang!” Sahutku antusias.

Jam telah menunjukkan pukul 14. 00 WIB. Perut kami keroncongan.  Ketika masuk ke kedai, Prima langsung bertanya apakah masih ada menu ikan baung. Sayang sekali, menu ikan baung sudah habis diserbu pelanggan kedai ini sejak tadi. Kabarnya di jam makan siang, kedai ini penuh sesak. Orang bahkan rela mengantri demi bisa makan di sini.


Rezeki kami hari itu adalah pindang patin, dan brengkes patin. Dua menu itu dihidangkan dengan nasi putih hangat, sambal mangga  muda dan lalapan.

Pindang patin terbuat dari ikan patin yang dimasak dengan bumbu-bumbu yang “spicy”. Rasanya segar sekali. Gurih ikan berpadu  manis, asam, dan pedas kuah yang dimasak dengan bumbu lengkap. Bumbu lengkap yang dimaksud adalah berbagai bumbu dapur seperti jahe, lengkuas, serai, salam, kunyit, asam jawa, cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih dengan pelengkap daun bawang, daun kemangi dan nanas. Terbayang segarnya kan?

Lalu pelengkapnya ada sambal mangga muda. Pedas cabe rawit, aroma terasi dan asam  mangga muda terasa sebagai perpaduan rasa yang sempurna.

Brengkes patin tempoyak tak kalah uniknya. Masakan ini sebenarnya adalah  pepes ikan patin, tapi tambahan bumbu tempoyak membuat rasa masakan ini sangat istimewa.

Brengkes Patin Tempoyak

Tempoyak adalah bumbu masakan yang terbuat dari daging durian yang difermentasi.  Daging durian yang sudah masak dicampur dengan garam lalu dimasukkan dalam wadah tertutup selama beberapa hari, biasanya sekitar 3-5 hari. Hasilnya adalah rasa yang  khas. Manis, asam dan asin tapi masih beraroma durian. Tempoyak bisa langsung dimakan sebagai teman makan nasi. Bisa juga dimasukkan ke tumisan cabai bila ingin membuat sambal tempoyak.

Brengkes patin tempoyak adalah kuliner yang sangat kaya rasa. Selain rasa dan aroma tempoyak yang manis-asam-asin, bumbu -bumbu lain seperti daun salam, cabe merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit dan serai pun menambah sedapnya masakan ini.

Masakan Palembang sebenarnya adalah makanan sehat. Lihat saja pindang patin itu. Cara memasaknya hanya direbus. Lalu brengkes tempoyak dimasak dengan cara dikukus. Belum lagi ikan yang kaya protein dan khasiat bumbu-bumbu yang baik untuk kesehatan.

Hanya saja,  bahaya bila sering mengkonsumsi makanan Palembang .  Akibatnya badan bisa melar! Hahaha.... Bagaimana tak melar, makanan ini membangkitkan selera untuk tambah lagi, lagi dan lagi.  

Kalau jalan-jalan ke Palembang, jangan lewatkan mencicipi kuliner pindang patin dan brengkes patin, ya. Lezatnya hmmm.... yummmy...

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mantap kuliner ini yang belum ane coba di palembang. terima kasih admin atas infonya

Juliana Dewi Kartikawati mengatakan...

Mugiwara Luffy : Sama2...Siiip

Khoirur Rohmah mengatakan...

Aku mah juga mau makan makanan ituh mbak. Mantep bin enak.. jadi laper hheee