Jumat, 05 Desember 2014

9 Cara Bijak Menghadapi The Haters di Media Sosial

Sebaik-baiknya manusia, pasti ada saja yang tak menyukai.  Manusia mulia yang luhur budi pekerti, halus tutur kata dan bersih hatinya  seperti nabi Muhammad SAW pun banyak yang membenci. Hal ini tentu berlaku juga pada Presiden, Menteri, artis, tokoh-tokoh politik, bahkan juga pada rakyat biasa.

Akhir-akhir ini fenomena membully di media sosial maupun dalam kehidupan nyata kian marak terjadi. Orang-orang bebas mencetuskan hinaan, ejekan,  caci-maki, bahkan fitnah melalui berbagai media terutama media sosial. Para pembenci atau “the haters” sangat kreatif mengungkapkan kebenciannya terhadap orang atau objek yang dibencinya. Bahkan sering terjadi saling serang antar dua kubu yang berseberangan, menjadi debat kusir tak berkesudahan.


Bila anda menjadi orang yang diserang oleh the haters , apakah yang harus dilakukan? Anda bisa saja membalas dengan mencaci, mengejek dan membuka keburukan the haters. Tapi alangkah baiknya bila anda  memilih bersikap bijak. Bila apa yang dilakukan the haters  adalah keburukan,  sudah seharusnya kita tak melakukan keburukan serupa, kan?

 Lalu harus bagaimana? Berikut ini 9 tips bijak menghadapi ulah the haters di media sosial.

1.       Gunakan metode Re-Framing.

 Apa itu ReFraming? Frame adalah cara seseorang melihat atau menilai suatu hal. ReFraming adalah metode yang membantu seseorang melihat sebuah keadaan dengan cara berbeda, sehingga bisa menghasilkan respon yang terbaik.

Contohnya sebut saja  A, sedang  menghadapi orang-orang yang rajin menghina, menjelek-jelekkan,  memaki dan merendahkan dirinya.  Bila frame yang terbentuk dalam benak A “ mereka adalah orang-orang jahat  “ maka sudah pasti A akan merasa  adalah sedih, marah, kesal, sakit hati dan ingin membalas dengan prilaku yang sama buruknya dengan para penghina itu. Emosi negatif ini akan berpengaruh buruk pada diri A.  Tapi akan berbeda halnya bila A membentuk sebuah frame baru dalam benaknya.

“Aku jauh lebih baik sehingga mereka iri.  Mereka membenciku karena mereka tak mampu berbuat sebaik aku. Mereka patut dikasihani. Jadi  aku orang yang  lebih beruntung dan lebih baik kehidupannya dibanding mereka.”


Atau

“Berlaku baik pada orang yang baik padaku adalah hal yang biasa. Tapi berlaku baik pada orang yang membenciku, akan menjadikan aku lebih bermartabat .”

Persepsi yang demikian tentu menghasilkan respon yang lebih baik bagi A. Dia tidak akan merasa sakit hati  ataupun mengalami emosi negatif lain yang mengganggu perasaannya.

2.       Kendalikan diri Sendiri.


The haters punya cara paling kreatif melontarkan ejekan, cemoohan dan hinaan. Tujuan mereka untuk menjatuhkan, membuat anda merasa minder, sedih dan rapuh. Jangan biarkan mereka mencapai tujuannya. Bergembiralah dan tetap fokus pada kemampuan diri sendiri. Kita tak bisa mengontrol prilaku orang lain, tapi kita bisa sepenuhnya mengontrol diri sendiri. Jangan biarkan prilaku buruk orang lain mempengaruhi diri anda.

3.       Tak perlu membuktikan.

Jangan buang waktu meladeni ocehan the haters dengan cara membuktikan bahwa anda tak seperti anggapan buruk mereka. Percuma saja. Orang yang membenci anda  tak akan pernah suka dengan apa pun yang anda lakukan.

4.       Tebarkan ion positif dengan doa.

Pada dasarnya the haters adalah orang-orang yang gemar menebar kata-kata bernada negatif. Hati mereka penuh dengki. Keburukan yang mereka lakukan ibarat  meludah ke langit, tak akan terkena pada orang yang dibenci kecuali ke wajah mereka sendiri. Memberi the haters  hadiah doa supaya mereka diberi hidayahNya adalah salah satu cara menebar ion positif yang kelak kebaikannya akan kembali pada anda.

5.       Salurkan energi dengan berkarya dan berprestasi

Jangan buang-buang waktu merenungi ejekan mereka bila hal itu hanya membuat anda sakit hati dan terpuruk. Lebih baik salurkan semua perhatian, energi dan usaha anda untuk berkarya dan berprestasi. Balas dendam paling manis pada the haters adalah membuat hidup anda makin cemerlang dalam kesuksesan.

6.       Abaikan

Anda sangat penting bagi the haters, sehingga mereka  memperhatikan anda lebih lekat dari perhatian seorang kekasih. Tak jarang mereka menghabiskan banyak waktu membicarakan  anda. Mereka akan “kepo “ luar biasa pada kegiatan anda sambil  mencari-cari bahan ejekan.  Langkah yang tepat menghadapi mereka adalah  abaikan saja.  Biarkan anda menjadi orang penting bagi mereka, sementara mereka bukan siapa-siapa bagi anda.

7.       Hargai waktu

Jangan biarkan waktu anda terbuang dengan melihat hal-hal buruk yang dilakukan the haters. Hargai waktu yang anda miliki dengan fokus pada hal-hal positif saja. Bila the haters yang menebar kata-kata negatif adalah kawan-kawan anda di media sosial, lebih baik mereka di “unfollow” atau kalau perlu diblokir sekalian. Pilihlah hanya  berteman dengan  orang-orang yang menebarkan kebaikan, ilmu yang bermanfaat, nasehat yang baik, dorongan semangat dan persahabatan yang tulus.

8.       Berpikir Positif dan Berbahagialah

Sibukkan diri anda dengan berpikir positif dan melakukan hal positif. Pilihlah untuk bahagia dan sibuk membahagiakan orang terkasih di sekeliling anda hingga  tak punya waktu untuk merasa sakit hati.  

9.       Jadikan motivasi berbuat lebih baik

Jangan biarkan hinaan, ejekan, dan kata-kata negatif the haters memancing emosi anda. Tapi jadikanlah jeritan sakit hati mereka  sebagai  motivasi untuk berbuat lebih baik dari apa yang mereka lakukan. Yakinkan bahwa anda tak akan melakukan keburukan yang sama, karena perkara mengolok-olok  ini sudah jelas aturannya dalam  Surat Al Hujurat ayat 11 dan 12 sebagai berikut :


Sangat penting untuk tetap berlaku bijak menghadapi the haters. Ingat bahwa siapa yang menabur keburukan dia akan menuai keburukan, dan siapa menabur kebaikan dia  kelak akan menuai kebaikan pula. Biarkan the hater menikmati kegalauan dan sakit hati mereka sendiri, tugas anda adalah berbuat kebaikan dan melakukan yang terbaik.





5 komentar:

Nefertite Fatriyanti mengatakan...

Iya, mba bener, ngurusi haters mah nggak ada habisnya, trus nggak ada manfaat juga kan ya.
Cuekin aja, yang penting kita bermanfaat untuk orang lain

Windi mengatakan...

Iya bener banget, masa orang ikutan kontes foto selfie malah diolokin di komentar maksudnya apa coba. Kesel banget sama haters. Kan itu akun ku ya suka" aku mau selfie apa aja. Pokoknya aku gk ikhlas diolokin sama mereka dan aku bakal buktiin kalo kedepannya mereka bakalan nyesel.........

Fanny f nila mengatakan...

Aku kdg takjub ama orang2 yg punya banyak haters ini, ntah itu artis, negarawan ato siapalah.. Perasaan mereka gmn ya baca hal2 yg berbau kebencian itu ttg mereka sendiri. Krn sepertinya yg aku tau banyak artis yg ttp cuek, ga peduli kata hatersnya, malah makin semangat berkarya.. :). Tp ada jg yg malah meladeni tingkah para haters dgn kata2 yg ga kalah jahat :D.

Ah.. Aku sih bersyukur ga sampe jd seleb yg punya bnyk haters gt mba :D. Tp buatku, temen2 di medsos yg hobinya menyebarkan kebencian gt udh banyak yg aku block sih :p. Memang males berteman dgn yg bgitu. Takut ketularan sifat jeleknya :p

Unknown mengatakan...

Betul. Jaga jarak dgn orang2 seperti ini, malas sekali berkawan akrab dgn mereka. Kebiasaan menghina, bully, ghibah, merendahkan orang lain. Aku suka kata mba juliana, keburukan akan menuai keburukan dan begitu pun sebaliknya. Keren. Thanks mba.

adjiesman342 mengatakan...

Kenapa tidak bantai saja si haters dengan melenyapkan nyawanya jika ia mati dia gak bisa bicara lagi, selesai.