Kamis, 26 Mei 2011

Menjemput Impian Jalan-Jalan ke Eropa (2)

BERBURU TRAVEL AGENT
Setelah urusan passport beres, aku melangkah ke tahap selanjutnya, mencari biro perjalanan (travel agent). Aku mulai bertanya-tanya pada teman-teman dimana travel yang ada di Bogor, lalu aku datangi satu persatu. Mula-mula aku datang ke sebuah travel agent yang terletak diseberang sekolah anakku. Tak jauh dari sanapun ada 2 travel agent lagi, lalu ada satu lagi yang terletak di mall. Selain itu masih ada beberapa lagi yang aku datangi. Saat mendatangi travel-travel agent itu aku meminta brosur program tour mereka untuk dibawa pulang. Lalu aku juga browsing internet mencari travel yang lain , lengkap dengan brosurnya.
Setelah setumpuk brosur-brosur itu aku dapat, aku membandingkan program-program tour dari segi biaya, lama perjalanan, tujuan wisata dan tempat-tempat yang akan dikunjungi,sampai kredibilitas travel agent dari testimoni orang-orang yang aku kenal maupun dari internet.Lalu setelah berdiskusi dengan Mariska, kami sampai pada keputusan terakhir, yaitu memilih travel agent yang menurut kami yang terbaik, yang tidak lain adalah travel yang pertama kali aku datangi.
Setelah menjatuhkan pilihan, kami datangi travel agent itu untuk mendaftar, menentukan tanggal keberangkatan sesuai jadwal tour, dan bertanya-tanya lebih jauh. 
PROSES PENGURUSAN VISA

Langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan visa. Visa adalah adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara untuk memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.
Karena tujuan kami adalah tour ke Eropa, maka visa yang diurus adalah Visa Schengen. Visa Schengen adalah jenis Visa untuk kunjungan singkat ke negara-negara anggota Schengen yaitu :

1. Belgia
2. Perancis
3. Monako
4. Luksemburg
5. Belanda
6. Portugal
7. Spanyol
8. Italia
9. Austria
10. Yunani
11. Denmark
12. Finlandia
13. Islandia
14.Norwegia
15. Swedia
16. Polandia
17. Republik Ceko
18. Slowakia
19. Slovenia
20. Latvia
21. Lituania
22. Estonia
23. Hongaria
24. Malta
25. Swiss

Travel agent membantu peserta tour-nya mengurus permohonan visa ini. Sejak awal, petugas travel memberi tahu bahwa mengurus visa schengen prosesnya agak lebih rumit dibandingkan mengurus visa lain misalnya visa untuk negara-negara Asia.

“Lebih rumit” yang dimaksud adalah banyaknya persyaratan surat-surat yang diminta untuk melengkapi permohonan visa.

Karena dalam program tour yang akan dilaksanakan, peserta tour nantinya akan tinggal paling lama di negara Italia, maka permohonan visa schengen diajukan melalui kedutaan Italia.

Berikut ini adalah persyaratan dokumen pe ngurusan Visa Schengen melaui kedutaan Italia :

1. Paspor yang masa berlakunya lebih dari 6 bulan dari tanggal kedatangan dan paspor lama.
2. Pas foto berwarna terbaru ukuran 3,5 cm x 4,5 cm sebanyak 2 lembar dengan latar belakang putih dan hasil cetakan diatas kertas foto bermutu baik dan jelas, dengan penampilan muka di zoom 70%.
3. Surat sponsor berbahasa Inggris diatas kop surat perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja.
 Jika ada orang lain/ anggota keluarga yang turut bepergian maka dicantumkan nama dan status orang tersebut.
- Jika jabatan yang bersangkutan General Manager, Direktur, Presiden Direktur atau Komisaris harus disertakan fotokopi NPWP dan SIUP
- JIka memiliki bisnis sendiri dan tidak ada kop surat perusahaan maka surat diketik diatas kertas putih polos dan di cap toko dan sertakan fotokopi NPWP dan SIUP.
- Jika disponsori oleh anak maka lampirkan fotokopi akte kelahiran anak yang dapat membuktikan hubungannya.
- Jika disponsori oleh menantu maka lampirkan fotokopi akte nikah anak dan akte kelahiran anak yang dapat membuktikan hubungannya.
- JIka status pensiun maka surat diketik diatas kertas putih polos dan ditanda tangani sendiri.
4. Bukti keuangan 3 bulan terakhir berupa fotokopi rekening koran atau buku tabungan(dari halaman depan yang mencantumkan nama dan nomor rekening sampai dengan halaman terakhir transaksi) minimal saldo Rp. 50 juta per orang.
5. Surat referensi asli dari bank. Jika bukti keuangan yang dilampirkan adalah dari BCA, maka surat referensinya harus dari BCA. Isi surat referensi bank harus dicantumkan nama, nomor rekening, jumlah saldo dan sejak kapan mulai transaksi (ditujukan untuk Schengen Countries).
6. Foto kopi kartu kredit
7. Foto kopi kartu keluarga
8. Fotokopi SIUP (mutlak harus ada). dan NPWP 
9. JIka nama yang tertera pada paspor berbeda maka harus dilampirkan fotokopi surat ganti nama.
10. Jika istri ikut bepergian maka lampirkan foto kopi akte nikah
11. Jika anak ikut bepergian dan masih sekolah, maka lampirkan:
 a. Foto kopi kartu pelajar
 b. Foto kopi akte kelahiran
 c. Surat keterangan sekolah asli
12. Print out reservasi tiket/tiket asli.
13. Konfirmasi hotel selama perjalanan di Eropa.
14. Asuransi perjalanan yang berlaku selama masa tinggal di Eropa dengan atau uang pertanggungan USD 50.000 atau Euro 30.000.
15. Jika ada anak yang tinggal di Italia maka lampirkan foto kopi paspor, visa, akte kelahiran dan undangan.
16. Formulir yang telah diisi lengkap dan ditanda tangai oleh pemohon. Untuk anak yang belum mempunyai KTP, formulir ditanda tangani oleh orangtuanya.
17. Yang bersangkutan harus membuat perjanjian dulu melauli website http://www.ambjakarta.esteri.it/Ambasciata_Jakarta untuk tanggal interview.
Catatan :
1. Lamanya proses visa dihitung setelah semua persyaratan dokumen diterima lengkap oleh kedutaan, bukan yang diterima travel agent.
2. Untuk visa bisnis harus ada undangan diatas kop surat perusahaan di Italia/ DIVIRSO CAMERA dan SIUP perusahaan di Italia.
3. Tidak ada pengembalian biaya visa apabila ada pembatalan dari pihak pemohon atau permohonan visa ditolak kedutaan
4. Keberhasilan mendapatkan visa adalah kewenangan dari pihak kedutaan sepenuhnya.
5. Biaya pengurusan visa dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dulu sesuai dari kedutaan.
6. Jika anak ikut berusia dibawah 17 tahun tetapi salah satu orang tuanya tidak ikut, maka kedua orangtuanya harus datang ke kedutaan.
Saat mengurus dokumen untuk pengurusan visa ini, aku sempat dibikin pusing, karena statusku yang ibu rumah tangga. Tak cukup hanya surat sponsor yang ditanda tangani suamiku,Kedutaan meminta surat dari perusahaan dengan kop surat resmi, padahal aku kan pengangguran. Jadi aku harus bisa melampirkan surat resmi dari perusahaan tempat suamiku bekerja yang menerangkan bahwa benar aku adalah istri dari karyawan perusahaan itu (dalam hal ini suamiku) dan pejabat berwenang di perusahaan menjamin bahwa aku akan menaati semua peraturan yang berlaku dan akan pulang ke tanah air tepat waktu.
Intinya pihak kedutaan ingin jaminan karena mereka khawatir kelak sang pemohon visa akan bertindak melanggar hukum, misalnya menjadi imigran gelap atau menjadi pekerja illegal di Eropa. Kami sempat khawatir permohonan visa kami ditolak, tapi setelah semua persyaratan bisa dipenuhi kekhawatiran itu berkurang.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, pemohon visa harus membuat perjanjian untuk interview ke kedutaan . Dalam hal ini pihak travel mebantu membuat perjanjian. Kami hanya diberi tahu untuk datang pada tangaal dan jam yang telah ditentukan ke kedutaan.
Aku ingat saat menjelang interview, aku dan Mariska sibuk berdiskusi mengenai pakaian apa yang sepantasnya kami pakai untuk keperluan itu. Aku bahkan sibuk bertanya-tanya pada teman-teman yang sudah pernah mengurus visa. Aku membayangkan kami akan dipanggil satu persatu untuk masuk ke ruangan, kemudian akan ditanya dengan berbagai pertanyaan dengan menggunakan bahasa Inggris. Kamipun sibuk menerka-nerka pertanyaan yang bakal diajukan dan jawaban apa yang akan kami kemukakan.Rasanya tegang juga…
Di hari yang ditentukan, aku dan Mariska janjian bertemu, untuk kemudian sama-sama berangkat ke Kedutaan Italia. Hari itu aku memutuskan memakai blazer warna hitam dan sepatu tertutup. Penampilanku formil banget, seperti wanita karier. Kan supaya yang meng-interview menilai aku serius dan pantas mendapatkan visa, begitu fikirku. Sedangkan Mariska memakai atasan warna putih dan celana jeans.
Saat tiba di kedutaan, aku sempat kaget melihat para pemohon visa lainnya ternyata berpenampilan santai sekali. Banyak yang pakai baju kaos, dan memakai sendal. Jadi berasa saltum deh..
Setelah duduk menunggu sebentar, nomor antrianku dipanggil.Aku harus berdiri di depan loket dimana ada petugas yang memeriksa kelengkapan dokumen. Dia berbahasa Indonesia, dan bertanya kenapa aku mau ke Eopa, bukan ke tempat lain. Aku jawab dengan santai sesantai sang petugas. Aku bilang bahwa sedari kecil memang ingin sekali melihat langsung negara-negara di Eropa yang indah dan menakjubkan. Lalu setelah membayar biaya pengurusan visa, selesailah sudah. Aku jadi bengong.Jadi cuma segitu saja interviewnya? Bukan dipanggil satu persatu diruangan tertutup? Tidak ditanya pakai bahas Inggris?Bukan ditanya oleh petugas bertampang sengit yang curiga kalo aku bakalan jadi imigran gelap?Ha…ha…jauh sekali dari apa yang aku bayangkan!
Selanjutnya aku dan Mariska pulang. Kami harus menunggu sekitar dua minggu untuk mengetahui apakah visa kami dikabulkan atau ditolak.
Sempat tegang juga, saat waktu yang ditentukan, kami belum mendapat kabar tentang nasib permohonan visa kami. Mariska bawaannya sudah sedih dan tegang saja, takut sekali dia kalau kami tak jadi melanglang buana ke Eropa. Aku juga tegang, tapi berusaha santai.
Lewat 2 hari dari tanggal yang ditentukan, HPku berdering. Pihak travel mengabarkan bahwa permohonan visa kami dikabulkan, Horeee!! Satu langkah lagi menuju Eropa…Senangnya!!

16 komentar:

lili setiawan mengatakan...

ninggalin jejak,,,

Aduh mba ternyata untuk bersenang-senang di negri orang butuh perjuangan panjang dan melelahkan saya aja yang baca pusing atau lier kata orang sunda apalagi mba yang mengalaminya "orang mau senang-senang ko' malah di buat susah" saya jadi tau betapa rumitnya proses pembuatan visa ternyata pergi ke negri orang tidak segampang yang saya bayangkan

semoga perjuangan mba terbayar dengan pengalaman-pengalaman yang menakjubkan di negri orang,,,heavy fun ya,,,

di tunggu kunjungan baliknya mba juli di blog saya jangan lupa kasih komentar,,,terimakasih :)

Gading Cempaka mengatakan...

halo mbak..salam kenal...

saya mau nanya...setelah membaca cerita mbak.,.saya menyimpulkan mbak apply visa schengennya langsung setelah menerima paspor ya? dalam hal ini, paspornya masih kosong/msh blm ada stempel dr negara lain?? tapi bisa diapprove ya permohonan visanya??? soalnya cerita2 yg sering saya dgr, kalo paspornya msh kosong/blm pernah bepergian ke LN, tidak akan diapprove visa schengennya, kecuali ada invitation letter dr kerabat di negara tujuan...

satu lagi, kalo bole tau, nama travel agent yg mbak pake bwt ke eropa namanya apa ya? bwt jd bahan rekomndasi saya.,..terimakasiihh :)

Juliana Dewi Kartikawati mengatakan...

@Gading Cempaka.
Salam kenal juga. saya memang apply visa setelah beres mengurus paspor. Jadi memang paspornya masih kosong. Bisa diapprove permohonan visanya karena semua persyaratan yg diminta pihak kedutaan bisa saya penuhi yaitu supporting letter dari suami, pimpinan perusahaan tempat suami bekerja dan juga melampirkan NPWP perusahaan,meskipun tanpa invitation letter dari negara tujuan.

Nama travelnya Bayu Buana Trave.websitenya http://www.bayubuanatravel.com

Anonim mengatakan...

salam knal mb, kami berencana ke perancis dan belanda. stay terlama dan 1st entry bakalan di belanda, tp berhubung akses ke kedutaan perancis bagi kami lebih mudah, bisakah kami mmengajukan visa schengen-nya di kedutaan perancis saja?

Juliana Dewi Kartikawati mengatakan...

For Anonymous..
Salam kenal kembali, sayang dirimu gak menyebutkan nama ya.. Setau saya pengurusan Visa Schengen harus di kedutaan dimana kita akan paling lama stay. Kalo dirimu nanti paling lama akan stay di Belanda ya harus ngurusnya di kedutaan Belanda. Pada saat mengurus visa kan harus sudah ada rincian kita akan kemana saja di Eropa, akan menginap di hotel mana (harus ada bukti booking hotelnya beserta alamat dan nomor telpon hotelnya)dan berapa lama, semua harus detail. Kalo nanti dirimu mengajukan visa di kedutaan Perancis, terus ketahuan tinggal paling lamanya diBelanda, mungkin akan jadi masalah...

Redsa mengatakan...

Assalamualaikum,,..
mbak saya masih buta soal persyaratan2 untuk pergi ke luar negeri,,mash nubi bgt,,

Kalau saya mau ke Italy, krn ada panggilan kerja,stay g lebih dr 6 bulan,,,persyaratan apa aja yg hrs sy lengkapi mbak,,?

adakah cara yg paling mudah dan cepat untuk mengurus paspor , visa dll..

Anonim mengatakan...

Mbak, mau tanya dong... Untuk persyaratan siup nya mbak gimana cara mendapatkannya ya? Karena setahu aku gak semua perusahaan bersedia memberikan. Aku tunggu jawabannya ya mbak. Thanks-Dewi

dikeardyana mengatakan...

Mbak, kalo visa pelajar bisa dibuat traveling ke negara lain juga ga? rencana tahun depan mau kuliah di belanda.

K.A.A mengatakan...

What's up mba Juliana Dewi Kartikawati, tau travel agent yang sering kasih harga termurah buat fligt ke Eropa? mau campus ke slovenia ne.... makasi

tiara ayu mengatakan...

salam kenal mbak... aku ikutan nanya yaa.. ibuku diundang ke sweden sama adikku mbak...penjaminnya suami adikku karena ibuku juga ibu rumah tangga, berarti surat garansi balik ke indo itu minta dari perusahaan ditemapat suaminya adikku bekerja ya mbak?

Juliana Dewi Kartikawati mengatakan...

@ Tiara Ayu. Betul... harus perusahaan yang memberi surat jaminan.

Anonim mengatakan...

Hallo... mbak Dewi, salam kenal. kisah pengalaman mbak minta visa persis dgn saya :)) saya jg minta visa di kedutaan Italy, tp bedanya ga usah interview (mungkin aturan skr ga usah interview lg).
trus surat" yg harus diserahkan jg ribet kyk gitu, awalnya pusing bgt n pengen menyerah tp agent tournya terus kasi smangat hehee...
trus selangkah demi selangkah kami memenuhi smua persyaratannya, minta surat ke sana n ke sini (surat referensi dr bank mesti ke cabang kita buka rekeningnya, walaupun kita ke bank yg sama, cabang beda tetap ga bisa, kebetulan cabang sy buka rek jauh dr tempat kerja), surat referensi kena biaya 50rb n legalisir fotokopi rekening jg kena 50rb, trus kami jg mau serahin pasport lama kalo ada, surat sponsornya dibikin oleh agent tour, kami cm serahin kop surat toko kami n tandatangan.
Stelah menyerahkan smuanya ke kedutaan Italy, kami dipanggil untuk cap jari, trus nunggu seminggu akhirnya visa kami dikabulkan! senang bgttt hahaa...
Kami akan berangkat minggu depan! doain lancar ya mbak :)

Saya mau sharing sebentar tentang fotokopi halaman buku tabungan. Buat yg mau bepergian ke eropa mesti melakukan persiapan dlm 3 bln sblom berangkat, soalnya dlm kasus saya adalah tabungan sy di bwh 50 jt hahaa... jd stelah positif mau pergi sy segera mencairkan dana2 dr deposito n lainnya.

Vivi

Juliana Dewi Kartikawati mengatakan...

@Vivi ; selamat menikmati jalan-jalan ke eropa ya.. semoga lancar dan asyik jalan2nya.

Ririe Khayan mengatakan...

Jalan-jalan ke ERopa juga salah satu impian saya sejak kecil karena penasaran dengan salju (dulunya).

Kemarin sempat tanya-2 ke sepupu yg sekolah di Amerika, katanya kalau bikin Visa pas di tanya bilang sebutin saja mau mengunjungi saudara si A di alamat ini. Jadi bisa lumayan mendukung agar depositnya gak diwajibkan sekian puluh juta.

Some how, semoga suatu hari bisa terwujud menjejak bumi eropa. Aamiin:)

Biro Perjalanan Wisata mengatakan...

wah ini, jadi mupeng banget, kapan2 lah keliling eropa :D

Team mengatakan...

Pake travel apa?