Jumat, 24 April 2009

Ke Taman Buah Mekar Sari


Jalan-jalan adalah kata-kata yang paling digemari anak-anakku. Di penghujung tahun 2008 yang lalu, saat kami menginap beberapa hari di Bogor,kami sempat menikmati jalan-jalan ke Taman buah Mekar Sari. Suamiku saat itu sedang ada acara bersama teman-temannya, jadi dia tidak ikut.

Aku dan anak-anakku bersama saudara iparku, Wati dan suaminya Yono, juga anak-anak mereka Rifki dan Ilham, berangkat dari Bogor sekitar jam 10 pagi. Kami tiba diTaman Buah Mekar Sari saat jam makan siang.

Karena perut sudah lapar, kami menikmati makan siang di kantin. Menunya soto. Rasanya memang tidak istimewa, tapi menjadi istimewa karena dimakan pada saat lapar.



Selanjutnya kami berjalan-jalan di area Taman yang luas. Karena tak mungkin mengelilingi taman buah yang luas dengan berjalan kaki, kami naik kendaraan yang mirip kereta mengitari kompleks Taman Buah. Seorang pemandu menceritakan sejarah Taman Buah Mekar Sari dan juga menjelaskan berbagai tanaman buah yang ada beserta berbagai fasilitas yang tersedia di Taman ini.

Dari penjelasannya, aku tau bahwa ada arena outbond yang sangat menarik bagi anak-anak. Dan juga hal lain yang menarik adalah tersedia juga penginapan yang berbentuk rumah pohon yang dapat di sewa untuk menginap bersama keluarga.


Di bagian depan taman, ada sederetan kios yang menjual buah-buahan. Berbagai macam buah dari yang biasa di temui sampai buah yang terhitung langka bisa di beli disini. Semua itu adalah tanaman hasil panen dari Taman Buah Mekar Sari.

Kendaraan lalu berhenti di sebuah tempat yang nyaman, dimana ada danau buatan yang di sekelilingnya di jadikan tempat bermain dan duduk-duduk santai. Kami menikmati angin yang bertiup sepoi-sepoi dari arah danau, rasanya lumayan segar.


Karena hari kian beranjak sore, kami putuskan untuk segera pulang ke hotel di Bogor.




Tapi sebelum pulang, Anin, Dea , Rifki dan Ilham menyempatkan diri bermain Fling Fox. Permainan yang cukup menguji nyali, dan mengasyikkan buat anak-anak. Mula-mula mereka harus memanjat jala-jala dari tali untuk mencapai tempat yang tinggi di tower, dimana mereka akan meluncur ke arah tower yang lain, lalu mendarat di sana.

Bisa kulihat jelas kegembiraan di wajah mereka. Ah, senangnya....

Selasa, 21 April 2009

Welcome Back, My Laptop


Welcome Back, My Laptop

Ah.. senangnya. Akhirnya Laptop kesayanganku yang tempo hari di rusak anak kesayanganku sudah selesai diperbaiki. Meskipun bayarnya mahal, hiks..hiks.., tapi rasanya semangat menulisku telah pulih kembali.

Tempo hari, rusaknya lumayan parah, keyboardnya sampai rontok-rontok dan tidak bisa menyala sama sekali. Aku sendiri heran, apa sebenarnya yang dilakukan Rafif pada laptopku ini, sampai rusaknya parah begitu


Selama sang laptop di perbaiki, aku sempat pakai laptop yang satu lagi, tapi herannya tak bisa membangkitkan gairah menulisku. Entah kenapa tak ada satupun ide menulis yang bisa kuwujudkan, padahal laptop pengganti itu lebih canggih.


Semoga hari-hari kedepan, aku jadi tambah semangat menulis di kedua blogku yang sempat terbengkalai selama ini.


Terimakasih buat suamiku tercinta, karena kebaikan hatinya, aku bisa kembali akrab dengan laptop kesayanganku.

Minggu, 12 April 2009

Reuni Habis-habisan ( III )

Hari ke-empat, Rabu 18 Maret 2009.


Hari ini rencananya Cuma ingin di rumah saja, istirahat. Lalu ada sms dari Yeni katanya dia kepingin kumpul lagi, kali ini di rumahku sambil karaokean dan makan rujak.

Aku dan Ety mendadak pergi ke pasar tradisional demi acara rujakan itu. Setelah lengkap semua buah2an Indonesia, seperti mangga muda, kedondong, nanas, jambu, dan bengkoang, dan tak lupa juga kami beli pempek sebagai pelengkap, kami pulang ke rumah tuk bikin bumbu rujaknya.

Sedang asyik mengulek bumbu, Yeni dan Patriani datang. Suasana jadi seru dan heboh dengan gurauan dan obrolan kami. Mereka datang dengan perut lapar, jadilah kami makan siang dulu, dengan lauk seadanya yang ternyata malah terasa nikmat sekali. Sayur lodeh, tempe goreng dan ikan sepat sambel masakan Mbak Sum, langsung pindah ke perut teman-temanku itu. Entah kenapa, rasanya aku senang sekali. Jarang ada kesempatan seperti ini.

Ketika kami asik bersenda gurau di dapur, sambil memotong-motong buah, Iman datang. Dia dengan gayanya yang lucu, langsung bergabung di dapur. Aku tertawa melihat kelakuan antik teman2-ku itu, masih seperti dulu waktu kami murid SMP-SMA.

Lalu, setelah selesai semuanya, kami bawa rujak dan pempek ke rumah J-7, yang hanya berselang 4 rumah saja dari rumah yang aku tempati. Rumah J-7 tidak aku tempati, tapi setiap hari di bersihkan. Rumah ini tempat aku dan suami menyalurkan hobi nyanyi, karena ada peralatan karaoke disitu. Selain itu juga kami sering menghabiskan waktu bersama, nonton DVD, atau ngobrol disana bila sedang tidak mau diganggu anak-anak.



Dan mulailah acara nyanyi-nyanyi itu. Etydengan suara soprannya, Patriani dengan suara mezzo soprannya, dan Yeni dengan suara alto-nya sungguh mengingatkan aku bahwa kami dulu punya begitu banyak kegiatan di bidang seni suara. Sudah berapa banyak lagu-lagu kami buat komposisi harmoninya, sehingga jadilah kami vocal group yang lumayan handal di masa itu. Banyak lomba-lomba vocal group dan paduan suara yang kami juarai membawa nama sekolah. Sungguh kenangan indah.

Iman-pun suaranya merdu. Padahal semasa SMA dulu, dia tidak terlalu aktif di bidang nyanyi, tapi dia sangat aktif di dunia tari. Akhirnya ada ide untuk latihan nyanyi lagu “Nostalgia SMA” dengan harmoni suara 1 dan 2, yang rencananya akan kami nyanyikan esok harinya, di Vulcano café.

Hari ke-lima Kamis, 19 Maret 2009



Hari ini lagi-lagi ngumpul. Kali ini bertempat di café Vulcano, di kompleks Palembang Trade Center. Selepas shalat Ashar, aku dan Etty berangkat ke tempat itu. Waktu kami datang, sudah banyak teman-teman yang hadir. Ada Yeni, Patriani, Lasmi, Vivi, Iman, dan lain-lain, lalu menyusul hadir juga Yetie Widiasari, Redho, dan Bu Atek serta Ibu Lina. Semuanya ada 14 orang.





Acara ngobrol mengenang masa lalu diselingi dengan nyanyi-nyanyi diiringi keyboard. Suasanan tambah seru waktu Patri nanyi lagu dangdut, beberapa teman joget dangdut, dan yang seru jogetnya siapa lagi kalau bukan Yeni. Ibu satu ini benar-benar asyik, jauh deh dari kesan jaim alias jaga image, he..he..

Acara di Vulcano ditutup dengan lagu “Nostalgia SMA” yang kami nyanyikan, sehingga semua terbawa suasana kemasa waktu kami SMA dulu, waktu lagu ini popular di nyayikan Paramitha Rusadi.





Sayangnya, aku gak bisa ikut acara selanjutnya karena harus menjemput suamiku ke Bandara. Aku dan Anin yang juga ikut segera pamit. Sementara teman-temanku melanjutkan nyanyi-nyanyinya di karaoke The Hitz di jl. Veteran.

Ini baru reuni habis-habisan, sampe puas, 5 hari berturut-turut. Kapan lagi bisa begini?

Senin, 06 April 2009

Reuni Habis-habisan ( I I)


Hari Kedua, Senin 16 Maret 2009Add Image

Mumpung masih di Palembang, hari ini Ety dan Yeni kembali mengajak saling bertemu. Kami janjian di Palembang Square. Tapi sayangnya yang hadir hanya 4 orang: aku, Ety, Yeni dan Iman. Kami ngobrol di Topaz café. Meski Cuma berempat, tapi tetap seru!

Hari Ketiga, Selasa, 17 Maret 2009


Kami janjian lagi. Kali ini akan napak tilas ke sekolah kami tercinta, SMA 3 Palembang. Iman yang mencetuskan ide harus pakai baju atasan putih. Duh.. sempat kebingungan, karena aku kan gak punya baju putih kecuali baju ihram waktu ibadah haji. Alhasil, hari itu terpaksa aku pinjam baju putih sama Ety. Yah…demi memenuhi dress code.

Masuk ke gerbang sekolah dan melihat lagi suasana sekolah yang sudah 18 tahun kami tinggalkan sungguh mengharukan. Gedung sekolah sudah jauh lebih keren daripada dulu waktu kami masih menjadi siswa-nya. Gedung yang dulu cuma 1 lantai, kini menjadi 2 lantai. Ada beberapa bangunan baru, tapi aku senang karena kelasku dulu masih ada. Sejenak kami memandang tempat-tempat yang menyimpan kenangan manis masa remaja dulu.

Suasana tambah heboh waktu kami berjumpa dengan guru-guru yang dulu mengajar kami. Ada Bu Atek yang dulu mengajar fisika, sekarang sudah menjadi kepala sekolah. Lalu ada Pak Najib, guru kesayangan kami, yang dulu begitu dekat dengan siswa-siswanya, sekarang sudah menjadi wakil kepala sekolah.Yang lebih heboh, kami bertemu Zulkarnain, teman seangkatan kami yang sekarang menjadi guru SMA 3. Zul yang baik, yang lucu dan lembut hatinya, masih seperti dulu, hanya saja pakaiannya khas seragam guru.





Zul menikah dengan Fauziah, teman seangkatan kami juga. Sungguh, the real “gita cinta dari SMA”.

Lalu kami ke kantin sekolah. Tempat ini tak akan terlupakan. Masih seperti dulu, bangunan dari kayu ini seolah membawa kami ke masa indah 18 tahun lalu. Kami makan pempek seperti yang kami lakukan dulu, sambil mengingat kembali nostalgia masa remaja. Banyak cerita masa lalu yang terungkap dan membuat kami tertawa. Apalagi Yeny mengisahkannya dengan gaya khasnya yang ceria, ceplas-ceplos dan begitu lepas. Sungguh menyenangkan!



Setelah puas bercanda, kami berfoto bersama guru dan bergaya di depan gerbang sekolah. Acara selanjutnya, makan es kacang mamat di lapangan Hatta. Yummy…

Jumat, 03 April 2009

Reuni Habis-habisan ( I )

Bermula dari demam facebook, aku senang sekali bisa bertemu teman-teman yang sudah lama hilang jejaknya, meskipun hanya di dunia maya. Ada teman-teman SMP, SMA , kuliah dan teman-teman sekantor waktu zaman masih kerja dulu. Lalu Yeni (temanku semasa SMP dan SMA)yang pertama mengabari bahwa ada rencana buat kumpul-kumpul di bulan Maret 2009. Yang dia tahu, ada beberapa teman yang tinggal di luar Palembang yang akan hadir.


Hari Pertama, Minggu,15 Maret 2009


Jadilah rencanai itu dilaksanakan. Tanggal 15 Maret 2009, jam 19.30, kami berkumpul di Riverside restaurant, di pinggir sungai Musi. Ada Ety Riyanty, dari Jambi, yang sengaja datang untuk acara ini. Ety menginap di rumahku selama 5 hari.Lalu ada Yeny (Sri Andriani) dan Patriani dari Jakarta, ada Iman ( M. Daud Sulaiman), Vivi Novitriani, Ike dan Widhi. Meskipun hanya 8 orang, tapi tetap saja seru.


Berdiri dari kiri ke kanan : Iman, Yeni, Ike, aku.

Duduk dari kiri ke kanan: Patriani, Vivi, Widi



Dari kiri ke kanan: Ike, Vivi, Yeni, Patriani, Iman, aku, Ety.

Acara makan malam sambil ngobrol dan bercanda berlanjut dengan nyanyi-nyanyi diiringi keyboard yang tersedia di restaurant itu. Memang dasar pada hobi nyanyi, semua bisa nyanyi dengan bagus. Tentu saja, rata-rata teman-temanku ini termasuk aku dulunya tergabung di vocal group dan paduan suara andalan sekolah kami, SMA 3 Palembang.

Setelah puas nyanyi, kami berfoto-ria di dermaga pinggir sungai Musi. Masih seperti dulu, semua pada gila camera, seperti gak pernah puas di foto. He..he..